Cara Berbicara bisa Prediksi Kelanggengan Pernikahan
A
A
A
CALIFORNIA - Sebuah riset yang diterbitkan Proceedings of Interspeech mengungkapkan, bahwa cara berbicara pasangan bisa memprediksi kelanggengan sebuah pernikahan.
Riset tersebut telah mengumpulkan informasi mengenai cara berbicara pasangan dan gerakan dalam rangka memantau, memahami dan memprediksi hasil dari hubungan suami-istri.
Dilansir dari Medical Daily, para peneliti menganalisis pentingnya nada suara pasangan, serta apakah fitur ini dapat memberikan informasi seperti kepuasan hubungan.
Sebanyak 134 rekaman pasangan menikah yang berinteraksi dalam pemecahan masalah selama 10 tahun diteliti.
Rekaman dan kode tersebut diambil 26 minggu sebelum terapi dimulai dan terapi berlangsung selama 2 tahun.
"Penelitian kami menegaskan bahwa ini berlaku untuk hubungan pasangan juga," papar mahasiswa doktoral dari Sekolah Teknik University of Southern California, Md Nasir.
Setiap 10 menit sesi memiliki dua sub-sesi, yakti topik yang dipilih oleh suami dan dipilih oleh istri. Selanjutnya interaksi pasangan akan dinilai dengan skala satu hingga empat.
Untuk penilaian satu, menandakan keadaan yang buruk, sedangkan empat keadaan yang dapat diatasi.
"Apa yang Anda katakan bukan satu-satunya hal yang penting. Yang sangat penting adalah bagaimana Anda mengatakannya," tandasnya.
Riset tersebut telah mengumpulkan informasi mengenai cara berbicara pasangan dan gerakan dalam rangka memantau, memahami dan memprediksi hasil dari hubungan suami-istri.
Dilansir dari Medical Daily, para peneliti menganalisis pentingnya nada suara pasangan, serta apakah fitur ini dapat memberikan informasi seperti kepuasan hubungan.
Sebanyak 134 rekaman pasangan menikah yang berinteraksi dalam pemecahan masalah selama 10 tahun diteliti.
Rekaman dan kode tersebut diambil 26 minggu sebelum terapi dimulai dan terapi berlangsung selama 2 tahun.
"Penelitian kami menegaskan bahwa ini berlaku untuk hubungan pasangan juga," papar mahasiswa doktoral dari Sekolah Teknik University of Southern California, Md Nasir.
Setiap 10 menit sesi memiliki dua sub-sesi, yakti topik yang dipilih oleh suami dan dipilih oleh istri. Selanjutnya interaksi pasangan akan dinilai dengan skala satu hingga empat.
Untuk penilaian satu, menandakan keadaan yang buruk, sedangkan empat keadaan yang dapat diatasi.
"Apa yang Anda katakan bukan satu-satunya hal yang penting. Yang sangat penting adalah bagaimana Anda mengatakannya," tandasnya.
(sbn)